Sukosari, 11 Agustus 2025 — Mahasiswa KKN Kolaboratif 210 yang tengah bertugas di Desa Sukosari, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember, menggelar sosialisasi kepada salah satu kelompok tani di salah satu dusun desa tersebut. Kegiatan ini mengangkat tema pengelolaan limbah sabut kelapa dan limbah tembakau menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai jual serta ramah lingkungan.
Sosialisasi ini berawal dari pengamatan mahasiswa KKN selama berkeliling dan melakukan kunjungan di berbagai titik di Desa Sukosari. Mereka kerap melihat tumpukan limbah sabut kelapa dan tembakau yang dibiarkan begitu saja, menumpuk di sudut-sudut desa, tanpa dimanfaatkan lebih lanjut. Menurutnya, kondisi ini sayang untuk dibiarkan, mengingat limbah tersebut sebenarnya memiliki potensi jika diolah dengan tepat.
Melalui riset internet dan proses R&D sederhana, tim KKN menemukan dua solusi praktis. Pertama, sabut kelapa difermentasi dengan campuran air, gula merah, dan EM4, untuk kemudian diolah menjadi Cocopeat : media tanam ramah lingkungan yang kaya nutrisi bagi tanaman. Kedua, limbah tembakau difermentasi bersama air, lalu dicampur sabun cair dan alkohol untuk menghasilkan pestisida nabati (Pesnab) yang baik dan mampu melindungi tanaman dari berbagai hama.
Saat kegiatan berlangsung, para petani yang mayoritas adalah bapak-bapak terlihat antusias dan menyambut ide ini dengan baik. Mereka aktif bertanya dan memberikan tanggapan positif terkait peluang pemanfaatan limbah tersebut.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para petani di Desa Sukosari tidak hanya mampu mengurangi penumpukan limbah, tetapi juga mendapatkan manfaat ekonomi tambahan. Mahasiswa KKN Kolaboratif 210 percaya bahwa inovasi sederhana seperti ini bisa menjadi langkah nyata menuju pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.